Anggota DPR RI Kaget, Diduga Limbah Sampah Plastik Hilang dari Kontainer Sebelum Reekspor ke Negara Asal

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Sidak anggota Komisi III DPR-RI ke kantor Bea dan Cukai Batam untuk mengecek kontainer yang berisi limbah sampah plastik, yang sempat menggegerkan berita di Kota Batam.

Kaget bukan kepalang, itulah yang dilihat dan dirasakan oleh anggota komisi III DPR RI, yang mana isi di dalam kontainer yang di tahan Bea Cukai diduga hilang atau berkurang, Selasa (23/7/2019) pukul 10.00 wib. Padahal limbah bahan baku plastik bercampur B3 dan sampah itu akan direekspor ke negara asal karena dinilai tak layak dan melanggar aturan.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Komisi III DPR-RI Desmond J Mahesa datang bersama rombongan melakukan peninjauan di tempat penyimpanan kontainer berisi sampah di Pelabuhan Batu Ampar. Desmond didampingi para penyidik, Bea Cukai, DLH, Polda Kepri, Kejati Kepri dan beberapa pejabat lainnya meninjau lokasi tersebut.

Pada saat dibuka beberapa kontainer oleh pihak Bea Cukai disaksikan anggota DPR-RI Kepri yang lain. Salah satu kontainer yang dibuka milik perusahaan PT Royal.

Kemudian di kontainer ke-tiga milik perusahaan yang sama ditemukan bagian sampah di dalam kontainer diduga telah berkurang. Nampak pada bagian sudut kanan kontainer sudah ada kosong.

“Kenapa ini, kok ada yang hilang dan ada yang kosong dalam kontainer ini, ” kata Desmond.

Melihat hal itu, anggota DPR-RI yang lain ikut bereaksi. Kemudian Desmond langsung meminta penyidik Polri untuk mengetahui hal tersebut. “Penyidik Polri mana, tolong di dan saksikan yang ini,” pinta Desmond.

Sementara Kepala Bea Cukai Batam Susila A Barata mengaku tidak mengetahui secara detail tentang adanya bagian sampah plastik yang kosong itu. “Saya tidak bisa hafal semuanya, nanti kita lihat ,” kata Susila.

Desmond saat menyaksikan kontainer dibuka ada yang kosong

Selain kaget melihat kondisi sampah ada yang hilang. DPR-RI mengetahui beberapa sampah yang ada di kontainer tidak secara menyeluruh diuji. Terbukti pihak DLH Kota Batam tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan anggota DPR RI .

“Seharusnya sampah ini secara detail DLH harus paham kemana perginya, untuk apa,” kata Dasmond.

Setelah ini nanti kata Dasmond, akan memangil pihak Kementerian Lingkungan Hidup untuk membicarakan persoalan ini
“Jangan asal bilang sampah saja, tetapi tidak tahu bagaimana prosesnya dan seperti apa bahayanya bagi kesehatan,” tegas Dasmond.

Sebelumnya, dari 65 kontainer diduga berisi sampah plastik yang diimpor ke Batam diduga mengandung limbah B3. Setelah dilakukan uji laboratorium oleh Bea Cukai. Dan hasilnya , 49 kontainer harus direekspor ke negara asal sampah tersebut. (RI)

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.