Nasib 76 Petani Agro Wisata Marina Terancam, Lahan Itu Sudah Milik PT Rejeki Tiga Bersaudara Diberikan BP Batam

Para Petani Marina saat memberikan keterangan pada awak media (tim)

TELISIKBEWS.COM, BATAM – Ada 76 petani mengelolah lahan seluas 116 hektar yang berlokasi di Marina Batam, dan sudah 23 tahun para petani mengerjakan lahan tersebut menjadi Agro Wisata hingga menjadi salah satu kebanggaan pada pemerintahan kota Batam.

Berbagai kedinasan dari daerah sudah berkunjung ke lokasi pertanian itu, bahkan dari negara tetangga juga telah melihat langsung hasil panen budidaya para petani tersebut dan menjadi kawasan pariwisata berbasis agribisnis.

Bacaan Lainnya

Di lahan tersebut, para petani melakukan bermacam kegiatan mulai, kolam ikan, tanam jagung, sayur, menanam padi dan lain-lain. Antara Petani dan BP Batam saat itu telah melakukan perjanjian terkait pengelolaan lahan tersebut.

Bukan itu saja, hampir 80 persen sekolah di Batam telah belajar di lahan pertanian yang dulunya dialokasikan langsung oleh BP.Batam. Namun semua itu hanya tinggal kenangan, karena lahan tersebut telah dialokasikan oleh BP Batam kepada dua perusahaan property dan salah satunya PT Rejeki Tiga Bersaudara.

Puluhan petani yang tergabung di Forum Masyarakat Temiang Bersatu mengaku terancam karena tidak bisa lagi untuk bertani di lokasi tersebut.

Ketua Forum Masyarakat Temiang Bersatu, Ray Shandy Stefan menceritakan pada awak media, Senin (18/3/2024), bahwa ia bersama puluhan Kepala Keluarga (KK) telah mendiami lokasi tersebut sejak tahun 2001 lalu, dan mereka menghuni lokasi tersebut karena direlokasi oleh Otorita Batam (sekarang BP Batam) dari depan Mediterenia Batam Centre.

“Kami ini menempati lahan ini karena ditempatkan oleh Otorita Batam, bukan maunya kami. Tapi kini nasib kami terancam karena lahan itu sudah dialokasikan BP Batam kepada dua perusahaan Property dan salah satunya PT Rejeki Tiga Bersaudara,” ungkap pria yang akrap disapa Ray ini.

Pertama kali direlokasi, mereka diberikan waktu menempati lokasi tersebut selama 5 tahun bebas UWTO dan setelah itu mereka diberikan tiga opsi, salah satunya bisa mengajukan pengurusan UWTO jika ingin menempati lokasi tersebut.

Pada tahun 2004 lalu atau setehun sebelum jangka waktu 5 tahun yang diberikan oleh Otorita Batam (OB ) berakhir, dia bersama teman-teman para petani (kebun dan budidaya ikan) telah menghadap pejabat OB pada waktu itu.

“Saya waktu itu menghadap pejabat berwenang terhadap lahan, tapi kami diarahkan tidak usah dibayar dulu, paling itu 25 tahun atau 30 tahun kedepan baru akan kondisikan,” ujar Ray.

Lanjut Ray, pada tahun 2017 lalu mereka mengajukan pembayaran UWTO, tapi belum terealisasi. Namun dia sangat terkejut ketika datang pihak dari perusahaan dan mengklaim lokasi yang ditempati para petani ini merupakan lokasi mereka, dan bahkan menunjukkan surat sudah membayar UWTO lokasi tersebut.

“Mereka tim pengacara Wasden Turnip SH, dan rekan. Mereka menunjukkan bukti bahwa mereka sudah bayar UWTO. Namun ada keganjilan mereka dalam mengajukan permohonan lahan pada tanggal 13 Desember 2023 dan dikabulkan tanggal 5 Januari 2024 dan dibayar 18 Januari 2024. Sedangkan kami sudah bertahun-tahun mengajukan permohonan diabaikan, terakhir 2014 dijanjikan bisa bayar uwto,” tutur Ray, Jumat (22/3/2024) sore kepada media ini.

Sementara salah satu Direktur PT Rejeki Tiga Bersaudara saat dikonfirmasi terkait hal ini juga membenarkan bahwa, perusahaannya telah mendapatkan pengalokasian dari BP Batam, dan UWTO selama 30 tahun sudah dibayarkan pada BP Batam.

“Kita bukan beli, namun pengalokasian dari BP Batam. WTO udah kami bayar selama 30 tahun,” ujar salah satu direktur PT Rejeki Tiga Bersaudara menjawab pertanyaan yang diajukan tim media Telisiknews.com, Rabu ( 20/3/2024).

” Lebih jelasnya ditanya aja ke BP Batam,” tulisnya lagi.

Sedangkan Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait, saat dikonfirmasi terkait keluhan dan informasi dari para petani Marina ini mengatakan akan mengecek dulu. Namun hingga berita ini ditayangkan ke Publik, Astututy Sirait tidak menjawabnya lagi. (tim)

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.