Kisruh di SMK Harmoni Batam, Wali Murid dan Guru Saling Lapor ke Polisi

Suherman, PH dari guru saat membuat laporan di Polda Kepri (din).

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Dugaan perkara penindasan atau kekerasan (Bullying) terjadi di SMK Harmoni Batam, akibatnya wali murid dan guru saling lapor ke polisi. Laporan pertama dilakukan oleh orang tua murid Indra Juniarti, karena merasa anaknya berisial S ditindas oleh guru di sekolah tersebut.

“Sudah kita laporkan ke Polresta Barelang kasus ini,” ujar Indra, Selasa 17 Januari 2023.

Bacaan Lainnya

Menurut Indra, anaknya sampai harus menjalani sesi terapi dengan psikiater. “Walau sudah sudah pindah sekolah anak saya tetap takut kalau di tempat ramai,” ungkapnya.

Dijelaskan Indra, sebelumnya telah ada mediasi antar kedua belah pihak namun tidak membuahkan hasil.

“Mereka hanya membuat ini cepat selesai saja efeknya anak saya masih trauma,” kata dia.

Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan akan melaporkan sejumlah pihak lainnya yang diduga menutup-nutupi dan turut serta dalam aksi tersebut.

“Ada beberapa yang akan saya laporkan karena ikut dalam kasus ini. Ada salah satu gurunya yang terjadi di luar,” katanya.

Selain itu, ia juga menyayangkan sikap pihak sekolah dan Disdik Kepri yang selalu menganggap tidak adanya aksi perundungan dan masalah itu telah selesai. Ia mengaku telah dimintai keterangan lanjutan pada laporan tersebut.

“Saya sudah dimintai keterangan lanjutan kemarin oleh polisi,” ujar Indra.

Sementara, guru SMK Satu Bangsa Harmoni berinisial S dan A melaporkan balik mantan wali muridnya yakni Indra Juniarti ke Mapolda Kepri. Setelah sebelumnya, kedua guru itu dilaporkan ke Polresta Barelang atas dugaan kekerasan terhadap anak khususnya perundungan.

Suherman, Penasehat Hukum S dan A, mengatakan bahwa, pihaknya telah membuat laporan ke Polda Kepri atas dugaan pelanggar kode etik oleh Indra. Dimana Indra ini merupakan seorang anggota polisi aktif.

Ia menjelaskan, saat dilakukan mediasi di sekolah, Indra sempat membawa senjata api (Senpi) miliknya. Suherman pun menyayangkan hal itu bisa terjadi.

“Sempat dua kali membawa senpinya ke sekolah. Apakah pantas hal seperti itu,” katanya.

Ia mengungkapkan, Indra juga sempat terang -terangan meminta ganti rugi secara materil karena merasa anaknya telah di-bully.

“Tidak ada perundungan. Kami malah merasa difitnah dan sebagainya,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan sebuah akun Instagram Faleymc_99. Hal itu karena akun tersebut mengunggah sebuah video yang terkesan mengintimidasi para guru di SMK Satu Bangsa Harmoni Batam.

Unggahan itu merupakan sebuah video yang memperlihatkan aksi penembakan terhadap satu kelompok.

“Aku dan teman-teman yang sedang menyerbu sekolah SMK Harmoni Batam karena ada korban bullying yang di-bully murid dan guru di sana,” tulis akun tersebut.

“Akibat ini, para guru jadi merasa ketakutan dan terintimidasi,” tambah Suherman.

Kepala Dinas Pendidikan Kepri Andi Agung sudah mengetahui permasalahan ini kata dia, permasalahan bully ini merupakan masalah lama yang dia rasa sudah selesai jauh-jauh hari..

“Tidak ada bully ini masalah sudah lama kenapa di ungkit lagi,” kata dia.

Pihaknya pun akan mendudukkan kedua pihak agar masalah ini menemukan titik terang. Pungkasnya. (Tim)

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.