Tangisan 27 Perawat dan Bidan RSCS di PHK, Adukan Nasibya pada Walikota Batam

TELISIKNEWS.COM, BATAM – Teriakan dan tangisan 27 Perawat dan Bidan serta karyawan Laundry Rumah Sakit Camatha Sahidya (RSCS) Muka Kuning, mengadukan nasibnya ke Walikota Batam, Muhammad Rudi, setelah di PHK oleh phak menejemen.

“Kami diperlakukan pemilik Rumah Sakit Camatha Sahidya (RSCS) seperti binatang, di PHK tanpa alasanya yang jelas. Karena kami hanya menanyakan gaji yang sudah 4 hari telat dibayarkan rumah sakit”

Bacaan Lainnya

“Apa salah kami, sementara gaji itu adalah hak untuk kami pakai menghidupi keluarga. Sementara kami bekerja tanpa mengenal waktu, berharap agar Walikota Batam turun menemui kami,” kata Maulinda, perwakilan 27 karyawan RSCS kena PHK di kantor Walikota Batam.

Para perawat dan bidan bawa keranda mayat ke kantor walikota Batam

Lanjutnya, perlakukan yang dilakukan oleh pemilik RSCS bukan manusiawi, hanya karena karyawan menanyakan gaji yang belum dibayarkan langsung di berikan surat peringatan ketiga dan PHK.

“Dengarlah suara kami Walikota Batam, dan turunlah untul temui kami ini agar persoalan ini tidak terjadi pada perawat, bidan dan karyawan lainnya,” pintanya.

Para karyawan ini berjalan dari RSCS Muka Kuning sambil membawa keranda mayat menandakan bahwa, hukum di negeri ini telah mati atas keangkuhan kesombongam penguasa. Bahwa tenaga kesehatan juga tidak lagi dianggap sebagai pekerja dan profesi yang mulia. Ungkapnya.

Semua perawat dan bidan yang melakukan aksi damai tersebut menetaskan air mata, hingga pengunjung yang melihat aksi mereka ikut menangis mendengarkan jeritan hatinya.

Hingga berita ini ditayangkan, Walikota Batam, Muhammad Rudi belum turun dan menemui para karyawan RSCS yang di PHK.

Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.