Sekjen BP3KR Kecewa, Sikap Oknum Protokoler DPRD Kepri pada Huzrin Hood

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Sekretaris Jenderal Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) pusat, Ir Idris Zaini menyampaikan kekecewaan atas adanya dugaan “pengusiran” Huzrin Hood dari tempat duduk VIP ke tempat duduk belakang pada saat pelantikan DPRD Kepri periode 2019-2024 beberapa hari lalu.

“Jujur saya kecewa terjadinya hal itu, dan kebenaran itu sudah saya tanya langsung ke beliau dan tokoh pemuda disana.Bahkan di status medsos beliau juga ada curahannya,” kata Idris Zaini, kepada Telisiknews, Kamis (12/9/2019) siang melalui telepon selulernya.

Bacaan Lainnya

Pemindahan yang diduga dilakukan protokol Sekwan DPRD Kepri, tidak seharusnya terjadi karena beliau adalah tokoh masyarakat melayu. Bukan itu saja, beliau juga pendiri dan penggagas berdirinya propinsi Kepri.

Ketua Umum Gerakan Moral 3000 Masyarakat Kepri tahun 2002 ini menyarankan, agar kedepannya selalu menjaga adat dan budaya Melayu. Selain itu, memberikan ruang dan tempat bagi tokoh melayu tanpa mengurangi rasa hormat kepada pejuang secara khusus pejuang  pembentukan propinsi Kepri.

“Pesan saya, jangan menghilangkan rasa hormat, kebersamaan, kesantunan, etika dan moral untuk tujuan kemenangan kelompoknya. Tetaplah jaga kesantunan tanah melayu,” pinta Idris Zaini.

Kemudian, hal ini juga disampaikan kepada Jumaga Nadeak selaku pimpinan DPRD Kepri. Jumaga sangat mengerti dan memahami, secara pribadi beliau menyampaikan permintaan maaf.

“Saya menelpon pak Nadeak selaku pimpinan DPRD Kepri, alhamdulillah  Nadeak dapat mengerti dan memahaminya. Saya sampaikan ke beliau agar kedepan, Pemerintah dan DPRD Kepri untuk membuat kebijakan protokoler yang bisa menghormati dan menghargai para pejuang pembentukan Provinsi, mantan pejabat Negara, mantan DPR-RI dan DPD-RI serta pejabat Kepri sekelas Ketua DPRD, Bupati, Walikota dan Sekda. Apabila mereka datang menghadiri acara yang dilaksanakan oleh Pemerintah daerah dan DPRD,” ungkap Idris.

Awal kejadian ini adalah dimana tokoh pejuang sentra yang menghasilkan berdirinya Provinsi Kepri, justru “Diusir” dan “dipermalukan” oleh oknum protokol. Si protokoler dengan tidak sopan menanyakan, siapa kamu kok berani beraninya duduk ditempat terhormat VIP ini?. Tempat ini tidak layak untukmu, memang kamu siapa sih, tempatmu bukan disini tapi disana.

Sangat tidak masuk di akal, jika seorang protokol tidak kenal dengan yang namanya Huzrin Hood di Kepri. Ini sangat keterlaluan karena beliau sangat up date dan selalu berada ditengah – tengah masyarakat dan hampir di setiap acara pemerintah dan masyarakat, beliau selalu hadir. Tutur Idris.

Sebagai mantan Senator Melayu pertama tanah melayu Provinsi kepri anggota DPD-R I / MPR-RI dan Mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI), tentunya sedikit banyak sudah terbiasa  menenangkan dan menyikapi ungkapan, pernyataan dan harapan teman – teman BP3KR pejuang Kepri.

Alhamdulillah mereka sebagian bisa mengerti dan memahami, namun sebagian tetap saja masih marah dan meminta pernyataan maaf dari oknum protokoler tersebut dan juga Institusi DPRD Kepri.

“Untuk merespon telpon teman – teman, Saya menyampaikan agar semua kita para pejuang Kepri tetap bisa mengendalikan diri dan menjaga kedewasaan sikap dengan penuh kesantunan. Semoga pihak yang terkait tetap dapat berdamai untuk tetap bisa menghormati dan menghargai jasa para pejuang, jangan mempertahankan sikap dan kebijakan yang kaku atas dasar prosedural dan formalitas yang tidak substantif dengan menafikan moral, akhlak, kesantunan tanah melayu,” pungkas Idris Zaini.

Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.