Mensos Risma Serahkan Akta Lahir 122 Anak dari LKSA, dan Sebut Anak Wajib Berhak atas Identitasnya

Mensos RI Risma Trimaharini menyerahkan akta kelahiran dan KIA di Kejari Batam (nik).

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menyerahkan langsung akta kelahiran dan kartu indentitas anak di Batam, tepatnya di halaman kantor Kejaksaan Negeri Batam, Rabu (24/1/2024) pagi.

Penyerahan tersebut juga diikuti Kajati Kepri Rudi Margono, Kajari Batam I Ketut Kasna Dedi, Walikota Batam Muhammad Rudi, Ketua DPRD Batam Nuryanto dan Kapolresta Barelang Nugroho Tri Nuryanto.

Bacaan Lainnya

Ada sekitar 500 anak asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) se-Kota Batam yang terdata, namun baru 122 anak yang menerima Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA).

Dalam sambutan Mensos RI Risma menyampaikan bahwa berdasarkan undang -undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang -undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Bahwa setiap anak di Indonesia wajib berhak atas identitas diri anak.

“Saya membayangkan, kalau itu terjadi pada saya. Saya tidak punya hak apapun jika tidak punya identitas di negeri ini,” ucap Mensos sedih sambil mengusap air matanya.

“Coba bayangkan, kalau saya atau kita jadi seperti mereka. Mereka mengadu pada siapa, orang tua tidak ada untuk mengadu. Jangankan untuk mengadu, bagaimana saya untuk hidup. Karena itu saya memberanikan diri, saya minta foto dari beberapa LKSA untuk bisa mereka dapat bantuan untuk anak Yatim, Lansia dan Disabilitas,” ungkap Risma Rismaharini.

Mensos Risma mengapresiasi pada Kajati Kepri dan Kajari Batam serta Pemko Batam yang berkolaborasi. Karena ini tidak mudah, namun percaya bahwa semua niat baik masih ada tangan -tangan Tuhan yang akan membantu memudahkan untuk melakukan ini.

‘Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi yang tinggi untuk Kajati Kepri. Hanya gusti Allah lah yang bisa balas kebaikannya. Saya akan berikan hormat. Ucap Mensos sambil menundukkan kepala memberi hormat kepada forkopinda yang hadir.

Kemudian, Walikota Batam Muhammad Rudi juga menyampaikan terima kasih pada Kajati Kepri dan Kajari Batam yang telah membantu kota Batam dalam hak anak asuh sendiri untuk akta kelahiran dan kartu identitas anak. Tentu, identitas ini menjadi faktor nomor satu.

Selain itu, Rudi juga mengatakan bahwa ada anggaran setiap tahunnya yang sudah dipisahkan untuk 2000 orang buat pelatihan pendidikan singkat. Dan ini terbuka untuk siapa saja bagi mereka yang tidak memiliki sertifikasi bisnis, maka itu yang di utamakan.

” Karena ini hanya untuk 2000 orang saja dan tidak cukup yang waktunya hanya seminggu dan paling lama cuman 10 hari. Ini kalau boleh bu Mensos , kami dibantu lagi supaya dengan penduduk kota Batam 1,3 juta dan angka kelahiran 35.000 sampai 45.000 per tahun. KTP dan KK yang harus kita keluarkan buat mereka,” pinta Rudi.

“Tentu pertambahan penduduk ini cukup besar sekali, antara 4 -5 persen per tahunnya. Kalau ini tidak kita antisipasi, kota Batam hanya luasnya 415 km per segi, sewaktu -waktu akan menjadi permasalahan di Kota Batam. Tentu, dengan kesempatan ini bu Menteri terima kasih banyak bisa kita melatih, mereka punya pendidikan atau apapun kursus untuk langsung bisa mencari kerja, maka ini akan mengurangi pengangguran di kota Batam,” harap Walikota Batam. (Nik).

Editor : Novi

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.