Mantan BP3TKI Kepri Kombes Pol Dr. Ahmad Ramadhan Beri Pemahaman Radikalisme

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Mantan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Tanjung Pinang, Kombes Pol.DR. Ahmad Ramadhan hadir di Aula Anindhita Lantai 2 Mapolresta Barelang Kota Batam.

Kehadiran Ahmad Ramadhan untuk Facys
Group Discussion (FGD) dengan tema pencegahan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah hukum Polresta Barelang. Kamis(10/6/2021).

Bacaan Lainnya

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini kini menjabat sebagai Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri.

Kegiatan ini merupakan pencegahan dan penanaman terhadap ketahanan masyarakat untuk tidak terpapar paham radikalisme. Sehingga tokoh-tokoh masyarakat yang diundang untuk bersama-sama membantu memerangi aksi terorisme di Indonesia.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur, menyambut kedatangan tim Div Humas Polri beserta tim. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt, Kepala Densus 88 Polda Kepri, Eks Napiter KGR Hari Abi Soko dan Ust.Muhammad Makmun sebagai nara sumber.

Selain itu, hadir juga instansi terkait yakni Kepala Kemenag Kota Batam, dan juga para tokoh agama tokoh masyarakat Kota Batam, Ketua PC NU Kota Batam, Pengurus FKUB Kota Batam, Ketua GP Anshor Kota Batam, Ketua Nu. Kota Batam, Ketua Togam Konguchu Kota Batam serta Ketua Muhammadiyah Kota Batam.

Yos Guntur menyatakan bahwa, diskusi ini berfokus pada memerangi terorisme dan mencegah paham radikalisme masuk ke Indonesia, khususnya di Kota Batam.

Kedatangan Tim Div Humas Polri di Kota Batam tersebut khususnya di Mapolresta Barelang dalam rangka melihat secara langsung kegiatan kontra radikal. Kata Yos.

Ada dua kelompok jaringan teroris di Indonesia. Yang pertama jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamyah. Kelompok atau jaringan teroris jamaah islamyah terafeliasi dengan kelompok teroris Alkaidah, sedangkan kelompok teroris jamaah JAD terafiliasi dengan ISIS.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketahanan terhadap paham-paham radikal yang merupakan bibit-bibit aksi terorisme di Indonesia.

Bibit-bibit terorisme salah satunya adalah Intoleransi antar sesama umat beragama sehingga akan memunculkan suatu kekacauan di tengah masyarakat. Jika Polri tidak segera mengantisipasi dengan cara pencegahan dan penggalangan paham radikalisme seperti yang dilakukan saat ini. Polri bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat saling bersinergi  untuk memerangi Terorisme di Indonesia.

Dalam terorisme yang terjadi awalnya  adalah dari faktor ideologi, menurut nya hanya paham mereka lah yang paling benar maka paham ini harus dibendung dengan kontra radikal dengan memberi pemahaman yang positif.

Sementara Densus 88 yang ada di lingkungan Polri dalam hal penegakan hukum seperti aksi-aksi terorisme. Namun pola pencegahan perlu dilakukan oleh Polri dengan cara preventif maupun preentif.

“Mari bersama kita lawan radikalisme, terorisme musuh kita bersama semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan kepada masyarakat bangsa dan negara,” pungkas Kapolresta Barelang.

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.