TELISIKNEWS.COM,BATAM – Kepala BTKLPP Kelas I Batam Budi Santosa, Skm, MK.Kk dengan tegas mengatakan bahwa komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batam berjalan lancar.
Bahkan komunikasi selalu berjalan dengan baik, kegiatan BTKLPP dan masalahnya selalu disampaikan saat ada pertemuan pembahasan covid di Pemkot atas undangan Walikota Batam.
“Enggak benar berita yang mengatakan bahwa komunikasi kami dengan Dinkes Batam amburadul. Dan selama ini ngak ada masalah, kita selalu sampaikan saat ada pertemuan pembahasan covid di Pemkot atas undangan Walikota Batam,”kata Budi Santosa, Rabu (26/5/2021) pada media ini.
Lanjut Budi, hari ini mengirimkan surat secara resmi ke Dinas Kesehatan Kota, dasar surat dari Balitbangkes tanggal 25 Mei 2021. Yang isinya tentang laporan hasil Laboratorium sampel yang di kirim ke Balitbangkes.
“Hari ini kita kirim surat ke Dinkes Batam sesuai surat dari Balitbangkes tanggal 25 Mei 2021. Surat resmi dari Balitbangkes baru dikirim ke Kadinkes Provinsi dan BTKLPP kemarin sore jam 17.20 wib,” tegasnya.
Ini juga yang perlu diluruskan, minimal pengiriman sampel ke Balitbangkes itu sebanyak 30 sampel untuk Pengendalian Mutu Eksternal (PME).
“1Minimal sampel kita kirim ke Balitbangkes itu 30, namanya sampel untuk PME. 20 sampel positif covid dan 10 sampel negative covid. Ini kita kirim 2 -3 bulan sekali,” tegas Budi Santosa.
Sedangkan sampel untuk WGS (Whole Genome Sequensing)itu tidak terbatas.
Biar diketahui juga, tanggal 29 April 2021, sebanyak 132 sampel dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan masyarakat Kepri.
“Kita mengirim 131 sampel dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan sampel daru masyarakat Kepri,” ujar Budi.
Jadi hal ini harus diklarifikasi soal Kadinkes Batam yang mengatakan bahwa komunikasi dengan BTKLPP amburadul. Itu tidak benar.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi membantah dan menyampaikan bahwa tidak ada bahasa mengatakan amburadul.
” Gak ada bahasa saya menyampaikan amburadul,” kata Didi.
Editor : Nikson Juntak
