Gunakan Anggara DAK Rp.761 juta, Toilet di SLBN Batam Rusak Tak Dapat Dipakai

Plapon yang berjatuhan dari atas dan berserakan di dalam toilet (nik)

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Belum satu tahun pembangunan toilet atau jamban dua lantai SLBN Batam selesai di bangun oleh dinas pendidikan dan kebudayaan (P dan K) Pemprop Kepri dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022. Sedangkan anggaran untuk pembangunan jamban tersebut sangat besar yakni Rp.761 .888. 000.

Diduga proyek pembangunan toilet asal jadi ini, sangat di keluhkan siswa/siswi dan guru-guru SLBN Batam dan juga para wali murid.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, bangunan dua lantai dengan luas lebih kurang 3.5 meter × 6 meter yang berada di depan dan belakang sekolah tersebut. Dalam satu lantai ada 4 pintu jamban dengan total 16 toilet yang saat ini dalam keadaan rusak tidak dapat di pakai.

Plapon bolong akibat kena air dari pipa jamban yang bocor (nik)

Pantauan dilokasi, plapon bangunan jamban terlihat bocor sehingga asbes busuk dan berjatuhan ke lantai. Bukan itu saja, setiap pintu jamban yang terbuat dari plastik rusak tidak dapat menutup.

Terkait kondisi toilet atau jamban yang dibangun disdik kepri ini, saat di Konfirmasi dengan salah seorang guru mengatakan bahwa, jamban itu setelah selesai dikerjakan hanya dapat digunakan beberapa bulan, selainnya lihat saja sudah hancur dan bocor semua.

Kenapa jamban yang di utamakan sementara ruang belajar masih kurang. Kenapa anggaranya tidak kesitu ?

Asbes dari plapon mulai busuk akibat rembesan air yang bocor (nik)

“Kami berharap kepada pihak pemprop Kepri secara khusus pada Disdik Kepri untuk segera memperbaiki agar tidak sia -sia anggaran yang begitu besar itu,’ pintanya, Senin (16/10/2023).

Kemudian, saat konfirmasi melalui sebuah chatting diaplikasi WhatsApp kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kepri, Andi Agung terkait pembangunan Toilet di SLB N Batam tidak bisa berfungsi. Namun sangat disayangkan, beliau tidak menanggapi dan dijawab hingga berita ini ditayangkan. .

Sementara, Ketua LSM RCW Kepri Mulkamsyah saat dimintai keterangannya menyatakan sangat disayangkan dengan anggaran yang begitu besar namun kondisi jamban tidak bisa digunakan. Terlihat, kata Mulkamsyah bahwa pembangunan jamban tersebut tidak ada pengawasan dari Disdik Kepri. Tujuanya hanya membuang -buang anggaran dari DAK saja.

“Nanti kami akan coba turun dan cek kondisinya, jika ada temuan yang salah akan pembangunan jamban itu, kami akan membuat laporan ke APH,” tegasnya, Selasa (17/10/2023). (Tim).

 

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.