TELISIKNEWS COM,BATAM -Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316 Batam, Letkol Inf Ahmad Daud Harahap menggugah prajuritnya bersama Ibu-ibu Persit untuk selalu mencintai sesama.
Sebagai wujud cinta kasih serta rasa peduli TNI kepada setiap sesama dalam segala keadaan yang ada. Ini diwujudkan melalui kebersamaan melalui kegiatan dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019 SLB Negeri Batam di pantai Ocarina Batam Center, dengan mengangkat thema “Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul”.
Dandim 0316 Batam, Letkol Inf Ahmad Daud mengatakan, pertama yang perlu kita lakukan adalah ungkapan syukur kepada Tuhan. Kegiatan HDI SLB Negeri Batam dalam suasana kebersamaan, itu semua karena Tuhan.
“Kita harus terus bersyukur sebagai makluk ciptaannya yang mulia,” ucap Ahmad Daud, Sabtu (7/12/2019) di Ocarina.
Daud lebih lanjut mengatakan bahwa, mereka harus disetarakan dengan orang normal, baik sosial budaya maupun dalam bidang pendidikan.Dan mereka bisa bekerja yang selayaknya dengan warga negara yang lain.
“Jangan kita melihat dari kekurangan namun liat dari semangat mereka. Karena pemerintah dan negara sudah mengangkat mereka ada kesetaraan dengan yang anak normal,” tegas Ahmad Daud.
Kegiatan HDI SLB Negeri Batam semakin hangat dengan hadirnya MC kocak, Abu Lesie membuat suasana seru dan berjalan lancar dan baik.
Rian anak yang tidak dapat melihat naik keatas panggung untuk bernyanyi, terlihat ibu ibu Persit mulai terenyuh dan tidak mampu sembunyikan air mata mendengar syair lagu yang dibawakan “walaupun saya tidak melihat ingin banggakan negara, dan berharap saya tetap disayang mama”. Ucapnya.
Ketua pelaksana kegiatan HDI SLB Negeri Batam, diwakili ketua komite Agustina mengatakan, kegiatan HDI SLBN Batam tahun ini merupakan yang kedua kali, dimana tahun sebelumnya diadakan di lapangan SLBN Batam Center.
Kegiatan dirangkai dengan berbagai acara yakni tari, fasion dan mandi busa yang meningkatkan kreativitas anak disabilitas Selain mengenalkan pada anak keindahan alam.
“Semoga kegiatan ini dapat mengubah perspektif masyarakat tentang disabilitas, dan tidak ada lagi diskriminasi bagi mereka baik itu dalam sektor pendidikan, sosial maupun lapangan pekerjaan, dan 7 PP dari UU No. 8 tahun 2016 tidak diubah jadi satu,” harap Agustina.
Nikson Juntak
