TELISIKNEWS.COM,BATAM – Terdakwa BLP dalam kasus pembunuhan mantan Direktur RSUD Padang Sindempuan Sumatera Utara menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Batam, Kamis (21/12/2023). Agenda sidang untuk terdakwa BLP untuk memberikan keterangan dihadapan hakim tunggal Benny Dharma.
Persidangan ini tertutup untuk umum karena BLP masih berusia 17 tahun 8 bulan. Terdakwa Bunga didampingi kuasa hukum, Ramadan Sitio di ruang sidang anak.
Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Karya So Immanuel bahwa, terdakwa BLP sama sekali tidak mengetahui rencana pembunuhan yang dilakukan oleh Ahmad Yuda, suami sirinya.
“Terdakwa ini berada di hotel sebelum dibawa ke rumah korban oleh Ahmad Yuda, ” ujar Noel
Selanjutnya kata Noel, di dalam rumah korban, BLP disembunyikan dalam kamar. Tak berapa lama, antara Ahmad Yuda dan korban atau istri sahnya almarhum dokter Tetty Rumondang Harahap sempat terjadi perang mulut.
“Korban (dokter Tetty red) dipukul hingga tewas. Setelah memastikan korban tewas, terdakwa BLP bersama saksi Ahmad Yuda menyeret korban hingga ke kamar,” tutur Noel.
Dipersidangan BLP juga mengaku sudah tinggal di Batam sejak bulan Januari lalu. Ia tinggal di kos-kosan kawasan Batuaji, yang bayar sewa oleh Ahmad Yuda.
“Terdakwa BLP mengakui bahwa korban masih istri sah Ahmad Yuda, belum ada cerai. Cuma pengakuannya memang sering bertengkar, tapi mereka tidak bercerai,” sebut Noel.
Sementara, Kuasa Hukum BLP, Ramadan Sitio mengatakan, saat ini BLP masih berumur 17 tahun 8 bulan. Dia remaja yang putus sekolah yang sempat mengenyam bangku sekolah beberapa bulan.
Lanjut Ramadan, sehari sebelum kejadian, tersangka Ahmad Yuda mengajak BLP ke Batam, dengan alasan buka usaha ayam penyet. Namun sesampai di Batam, BLP malah diinapkan di hotel, hingga di bawa ke lokasi kejadian.
“Di lokasi kejadian BLP hanya 3 jam, kemudian disuruh pulang dan diberi uang Rp 6 juta. Sebelum pulang, BLP sempat ke hotel dulu,” ujar Ramadan. (Sin)
Editor :Nikson Juntak
