TELISIKNEWS.COM,BATAM – Diawali diskusi pers dengan tema: Demokrasi dan kebebasan pers di era pandemi. Tiga narasumber hadir dalam diskusi tersebut yakni: Ahmad Djauhar, Wakil Ketua Dewan pers, Teguh Santoso, Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Chandra Ibrahim Pengurus PWI Kepri.
Dalam diskusi tersebut menyoroti bahwa kebebasan pers itu belum sepenuhnya bebas karena masih ada capur tangan petingi. Kata Ahmad Djauhar. Sementara Chandra Ibrahim menyoroti bahwa dimasa pandami saat ini banyak perusahaan media gulung tikar dan sebagian mencari titik aman dengan adanya kerjasama pada pihak ketiga.
Setelah diskusi pers selesai dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus JMSI Kepri yang digaungi 13 media menjadi anggota JMSI Kepri: Mediakepri.co.id, Owntalk.co.id, Telisiknews.com, WartaSiber.co, Detik global, Alurnews.com, Elitnews, Fokus kepri, Beritabatam.com, Forumfublik.com, Transkepri.com, Kepriglobal, Batam Ekbiz dan Batambicara.
Kehadiran JMSI di Kepulauan Riau ini merupakan seiring berkembangnya zaman. Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini menjadi jawaban untuk memberikan informasi edukasi yang akurat dan menjadi corong perusahaan media siber untuk memberikan produk jurnalistik secara professional.
Pengukuhan pengurus daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Kepri periode 2020 -2024 berlangsung di Ball Room PIH Hotel. Dihadiri oleh Sekjen JMSI Mahmud Marhaba dan Walikota Batam Muhammad Rudi serta undangan lainnya.
Ketua Umum JMSI Teguh Santosa menyampaikan bahwa, pihaknya berupaya memberikan yang terbaik bagi perusahaan pers yang ada di Indonesia.
“Kami di JMSI bertujuan menjadikan perusahaan pers di Indonesia lebih berkembang agar menghasilkan produk jurnalistik secara profesional,” ujar Santoso, Senin (21/12/2020).
Teguh berharap dengan hadirnya JMSI masyarakat bisa membedakan mana yang hasil produk jurnalistik yang asli dan mana yang bukan.
“Kami berharap dengan hadirnya JMSI dapat membuat masyarakat membedakan mana yang benar-benar produk jurnalistik, sebab di google banyak memiliki kesamaan bentuk bisnis yang dihasikan namun masyarakat sulit membedaan yang mana hasil dari sebuah perusahaan media,” tegasnya.
Sementara, Ketua JMSI Batam Edi Supriatna mengatakan bahwa, JMSI akan mampu menjadi wadah akuntabel dan kredibel bagi media siber yang ada di Kepri khusunya kota Batam, karena dari sekian banyak media yang mendaftar menjadi anggota JMSI pihaknya telah menyaring beberapa perusahaan pers yang terbaik. Tujuanya untuk menghasikan kulitas jurnalistik yang akurat dan terpercaya.
“Kami berupaya menjadi partner bagi publik dan pihak manapun untuk menciptakan produk jurnalistik terbaik, kami juga akan masuk ke beberapa stake holder yang ada di Kepri agar bisa saling berkerja sama untuk menyampaikan informasi yang berkualitas ke masyarakat,” harapnya.
Walikota Batam M Rudi menyampaikan semoga dengan hadirnya JMSI di Kepri secara khusus Batam akan mampu menyaring seluruh informasi yang bagus untuk disampaikan ke masyarakat, supaya tidak terjadi berita hoax.
“Berharap JMSI semoga bisa menjadi wadah bagi perusahaan pers khususnya di bidang siber untuk membangun informasi yang bener, terpecaya sesuai data. Kemudian dapat menyaring pemberitaan yang tidak benar atau hoax,” pinta M.Rudi.
Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Propinsi Kepri 2020 – 2025.
Dewan Pembina
Ketua : Candra Ibrahim
Anggota :
– Usep RS
– Dedy Suwadha
– Novianto
Dewan Pakar
Ketua : Prof. Dr. Ir. CHabullah Wibisono., M.M
Dewan Pengurus
Ketua : Eddy Supriatna
Sekretaris : Anwar Anas
Bendahara : Irfan Husain Lubis
Bidang-bidang
Bidang I : Organisasi dan Keanggotaan :
Ahmad Fahmi
Bidang II : Pendidikan, Pelatihan dan Literasi : Zaki Setiawan
Bidang III : Pengembangan Potensi Daerah: Sorimunggu Sirait.
Bidang IV : Pengembangan ICT : Sandra Satria Budi
Bidang V : Kerjasama Antar Lembaga : Harianto.
Bidang VI : Hubungan Luar Negeri : Nikson Simanjuntak.
Bidang VII : Hukum dan Advokasi
Kaspol Jihad
Bidang VIII : Penelitian dan Pengembangan
Agrimpa Pakpahan
Bidang IX : Kesekretariatan, Pendataan Anggota, dan Verifikasi:
Sugiarto Aritonang(***)
Editor: Nikson Juntak
