Mengapa 114 TKI asal Malaysia Dikarantina?, Kenapa Penumpang Lain Tidak Dikarantina?

TELISIKNEWS.COM, BATAM – Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah di pulangkan dari Malaysia dengan dua tahap. Pertama sebanyak 81 orang, terdiri dari 46 laki-laki, 33 orang perempuan dan 2 orang anak-anak, Selasa (24/3 /2020) lalu.

Tahap kedua sebanyak 33 orang TKI, Rabu (25/3/2020), terdiri dari 4 anak – anak, 1 perempuan dewasa dan 26 laki – laki. Sesuai hitungan tim media ini di pelabuhan Fery Batam Center saat mereka keluar menuju dua bus yang sudah menunggu di area parkir.

Bacaan Lainnya

Mereka tiba di pelabuhan fery Batam Center. Selanjutnya diantar dengan bus ke pelabuhan Telaga Punggur diteruskan ke Pelabuhan Internasional Sribintan Pura, dan ditampung untuk sementara selama 14 hari di RPTC Tanjungpinang (Rumah Penampungan Teroma Center).

Namun ada yang terlihat jangkal saat pantauan di pelabuhan Batam center, ratusan penumpang lain yang juga datang dari Singapore dan Malaysia  hanya dilakukan pemeriksaan biasa tanpa karantina. Selanjutnya, mereka tersebar dibeberapa tempat yang ada di Batam.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dokter Didik Kusmardji S.PoG mengatakan, para penumpang tersebut saat keluar dari kapal dan melewati jalur pengecekan di pelabuhan Batam Center dengan menggunakan Thermal Gun atau Thermal Detector. Terkait penumpang itu keadaan mereka sehat sehingga tidak perlu di karantina.

“Mereka tidak perlu di karantina kecuali sakit,” kata Didik, Rabu (25/3/2020).

Penumpang yang datang dari Singapore dan Malaysia

Kemudian, saat Didik ditanya kembali. Apakah penumpang lain tersebut sudah dijamin sehat, dan bagaimana setelah 4 hari kemudian baru mereka merasakan sakit?. Jawab Didik, periksa kan diri mereka. Nanti bisa masuk kategori ODP. Dan sesuai kriteria Kementrian, jika masuk ODP baru di karantina.

Selanjutnya, apakah dari 114 orang TKI tersebut diduga sakit sehingga harus karantina.?. Jika sehat, kenapa harus di karantina, dan tidak disamakan dengan penumpang lain tidak dikarantina.?. Jawab Didik, itu kebijakan propinsi. Untuk lebih jelasnya silahkan ditanya pada Kadis Kesehatan Propinsi, dokter Tjejep.

Kemudian mencoba konfirmasi terkait semua pertanyaan ini kepada dokter Tjejep selaku Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kepri, melalui telepon dan whatshapnya tidak mengangkat dan menjawabnya. Dan hanya mengirimkan tabulasi Covid 19  Dinkes Kepri saja.

Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.