MA dan UNODC Adakan Pelatihan Kejahatan Kemaritiman Di Batam, Ini Harapannya

59 hakim pengadilan dari wilayah pesisir Indonesia foto bersama di Batam. (Hum/ed).

TELISIKNEWS.COM,BATAM -Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pusdiklat Teknis Peradilan bekerjasama dengan United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) / Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kejahatan melaksanakan pelatihan teknis yudisial kemaritiman bagi Hakim Peradilan Umum seluruh Indonesia di Harris Hotel Batam Center.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dari  tanggal 21 Maret sampai 26 Maret 2022. Pelatihan tersebut diikuti oleh 59 orang Hakim Peradilan Umum seluruh Indonesia yang berasal dari Pengadilan- Pengadilan Negeri di wilayah pesisir.

Bacaan Lainnya

Pembukaan pelatihan oleh Bambang Hery Mulyono, S.H., M.H., Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Hadir dalam acara pembukaan antara lain Ketua Pengadilan Negeri Batam Sri Endang Amperawati Ningsih, S.H., M.H, Programe Officer UNODC Fatimana Agustinus, Pahala Simanjuntak, S.H., M.H., Pengampu Pelatihan Kemaritiman serta Regional Programme Coordinator Global Maritim Crime UNODC Shanaka Jayasekara yang mengikuti pembukaan secara daring dari Bangkok, Thailand.

Shanaka Jayasekara dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi luar biasa terutama dari sisi kemaritiman. Namun disamping itu banyak sekali ancaman-ancaman kejahatan maritim yang terjadi di wilayah Indonesia.

Ancaman kegiatan itu illegal fishing, drugs trafficking, environmental dumping, human trafficking dan jenis yang lain. Untuk itulah Indonesia diharapkan memiliki Aparatur Penegak Hukum yang mumpuni untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut,” ujar Shanaka Jayasekara.

Sementara itu Bambang Hery Mulyono dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai Hakim, tidak hanya mengenal perkara perikanan melalui Pengadilan Perikanan. Namun dengan wilayah laut yang begitu luas, Indonesia adalah lokasi strategis terkait menjamurnya kejahatan-kejahatan di bidang kemaritiman.

Kita tidak hanya mengenal perkara perikanan melalui Pengadilan Perikanan. Namun dengan wilayah laut yang begitu luas, Indonesia adalah lokasi strategis terkait menjamurnya kejahatan-kejahatan di bidang kemaritiman. Berharap dari 59 orang peserta pelatihan kemaritiman ini muncul Hakim-Hakim yang memiliki spesialisasi Hukum Laut yang sangat jarang dimiliki oleh Mahkamah Agung,” harap Bambang Hery Mulyono.

Selain itu, ia berharap bahwa kegiatan kerjasama dengan UNODC melalui kegiatan pelatihan ini dapat berkelanjutan dan ditingkatkan di masa depan. Pintanya. (Hum/ed).

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.