TELISIKNEWS.COM,BATAM – Sesosok mayat bayi ditemukan oleh petugas kebersihan pada Selasa (29/8/2023) di tempat pembuangan sampah di Panbil Mall, Batam. Mayat tersebut ditemukan saat petugas kebersihan bekerja dan mencium bau busuk, dan langsung melaporkan kepada pihak berwenang.
Diduga, bayi tak berdosa yang dibuang itu hasil hubungan gelap oleh seorang karyawati yang ada di kawasan tersebut.
Dari informasi dan penelusuran tim media ini bahwa, diduga bayi tak berdosa itu dilahirkan oleh seorang karyawati PT Philip berinisial UANSI.
“Sesuai fakta di lapangan bahwa bayi tersebut diperkirakan hasil hubungan gelap dibuang oleh orang tua bayi yang tidak bertanggung jawab. Perempuan yang buang bayi itu inisial UANSI dan diduga merupakan karyawan PT Philip yang disubkon dari PT Danka Hutenco dari Jawa ,” kata beberapa sumber dilapangan kepada tim media ini, Sabtu (2/9/2023).
Lanjut narasumber yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa ,UANSI ini merupakan karyawanti yang dikontrak oleh PT Philip yang disubkon atau direkrut olehi PT Denka Hureco dari daerah Jawa.
Atas kejadian tersebut, tim dari polisi turun dan mengecek CCTV di sekitar. Hasilnya, ada tiiga orang yang dicurigai pelaku pembuangan bayi malang tersebut yaitu : pertama perempuan yang melahirkan bayi, kedua teman kerjanya dan ketiga orang tua dari ibu bayi yang melahirkan .
” Orang tua dan karyawati yang melahirkan bayi itu sudah sempat kembali ke daerahnya di Jawa, tapi informasinya sudah ada di Batam lagi setelah di jemput pihak berwajib. Namun untuk saat ini belum kita tahu, apakah dia ditahan atau gimana statusnya,” ungkapnya.
Kemudian, tim media ini mencoba konfirmasi kepada HRD PT Phililp Hanita Sitepu, baik mengirimkan pesan ke whatshapnya maupun menghubungi telepon tidak ada memberikan jawabanya alias bungkam. Pesan whatshap yang dikirim hanya dibaca dan dilihat dengan tanda contreng garis biru dua.
Hal yang sama juga saat mencoba mengirimkan pesan pada whatshap serta menelepon kepada Komisaris PT Danka Hureco, Daniel, juga tidak mengjawabnya hingga berita ini ditayangkan ke publik. (tim).
Editor : Nikson Juntak
