TELISIKNEWS.COM, BATAM – Dua kali surat peringatan atau teguran (Somasi) dikirimkan kepada Denni Delyandi, terkait pembayaran alih saham Oleh -oleh Khas Batam. Indrawan pun geram dan akan melanjutkan gugatan ke Pengadilan apabila tidak ada niat baik untuk menyelesaikan.
Dijelaskan Indrawan, pemilik sahan PT
Batam Media Siber dengan bisnis kuliner oleh-oleh khas Batam. Denni itu mengambil kepemilikan saham dengan perjanjian dan kesepakatan dihadapan Notaris.
“Kami sepakat, Denni mengambil alih kepemilikan saham saya. Namun, sejak perjanjian berjalan, ia tidak menepati janji dengan baik dalam hal waktu pembayaran maupun nilainya,” tutur Indrawan, Kamis (20/1/2022).
Indrawan menuturkan bahwa pembayaran pembelian saham itu disepakati selama 18 bulan. Namun, sudah hampir 3 tahun belum juga diselesaikan.
“Atas sikap Denni tersebut. saya kesal dan sangat kecewa, orang terkenal seperti Denni tapi menzalimi orang lain. Kehidupan saya secara pribadi menjadi kacau, dan keluarga saya juga hancur. Hal ini tidak saya biarkan karena ada perjanjian tertulisnya,” ucap Indrawan.
Awalnya Denni masih melakukan pembayaran sekitar 6 bulan, setelah itu stop dan tidak ada pembayaran dengan alasan pandemi.
“Awalnya saya maklumi dan sabar, namun karena tidak ada niat baiknya maka surat teguran saya layangkan ke dia. Padahal saya tahu saat ini kondisi ekonomi sudah membaik, dan Covid-19 sudah ditetapkan oleh Menkopohukam Mahfud MD bukanlah force majeure,” ungkapnya.
Indrawan menegaskan, jika tidak ada juga niat untuk melakukan pembayaran, ia sedang menyiapkan gugatan ke pengadilan. Jika perlu laporan pidana penipuan terhadap mangkirnya pembayaran pembelian saham miliknya di PT Batam Media Siber tersebut.
“Saya akan memasukkan gugatan, pembayaran ganti rugi, denda dan lainnya. Selain memasukkan gugatan, saya mempunyai langkah-langkah lain,”tegas Indrawan.
Kemudian tim media ini mencoba konfirmasi dengan mengirimkan beberapa pertanyaan kepada Denni melalui whatshapnya. Namun sampai berita ini dipublish Denni tidak memberi tanggapan sementara pertanyaan yang dikirim dibaca dengan bukti centang dua biru. (NiksonJuntak/ko)
Editor : A.Yunus.
