Adat Saurmatua, Kami Bangga Punya Ayah Oppung Opan Simanjuntak

TELISIKNEWS.COM, BATAM – Kematian satu kata yang identik dengan kesedihan dan air mata, serta biasanya dihindari manusia untuk diperbincangkan. Namun, sebenarnya itulah yang ditunggu -tunggu manusia yang sadar bahwa tanpa kematian tidak ada proses pada kehidupan yang kekal dan abadi.

Kehidupan terdiri dari dua kutub pertentangan, antara “hidup” dan “mati”, yang menjadi paham dasar manusia sejak masa purba sebagai bentuk dualisme keberadaan hidup hingga masa kini (Sumardjo,2002:107).

Bacaan Lainnya

Kematian merupakan akhir dari perjalanan hidup manusia. Maka kematian pada dasarnya adalah hal yang biasa, yang semestinya tidak perlu ditakuti, karena cepat atau lambat akan menjemput kehidupan dari masing-masing manusia.

Hal inilah yang dialami oleh oppung Opan Simanjuntak (70 Tahun). Namun, wajar bila kematian itu harus dialami setiap manusia.
Tuhan telah memberikan banyak umur pada oppung Opan Simanjuntak, meninggalkan 2 anak laki -laki dan 2 anak perempuan dengan 10 cucu. Diiring musik Acara adat Saurmatua pun berjalan dengan baik dan lancar.

Menurut Beni Simnanjuntak, anak oppung Opan nomor 2 mengaku sangat bangga atas ketegasan ayahnya untuk mendidik anak- anaknya hingga berhasil.

“Kami sangat bangga punya orangtua seperti ayah, mendidik anak – anaknya hingga sampai berhasil. Moga Tuhan menerima ayah ditempatkan disisinya,” kata Beni Simanjuntak, Senin (19/2/2018) di Bengkong Kota Batam.

Setelah acara adat Batak selesai, oppung Ovan Simanjuntak dibawa ke Gereja. Dimana oppung Opan Simanjuntak yang notabene adalah Sintua atau penetua gereja HKBP Lubuk Baja – kota Batam.

Sesudah itu baru oppung Opan Simanjuntak diantar ke tempat di pengguburan Seitamiang. Pengguburan nantinya akan dipimpin langsung oleh Pdt HKBP Resort Lubuk Baja.

Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.