TELISIKNEWS.COM,BATAM -Kampanye anti kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak, diadakan secara internasional yang di mulai 25 Nopember sampai 12 Desember 2019. Pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori Center for Women’s Global Leadership.
Di Batam, penggiat anti kekerasan perempuan dan anak ini adalah jaringan lembaga masyarakat yang sudah terbentuk dan terdiri dari 9 lembaga yakni: KKPPMP, P2TP2A Kota Batam, Yayasan Embun Pelangi, Rumah Faye, Yayasan Dunia Viva Wanita, Yayasan Gerhana, Yayasan Lintas Nusa, LIBAK dan Gembala Baik.
Kampanye 16 hari anti kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan atau yang disebut 16 Days of Activism Against Gender Violence merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan dan diskriminasi terhadap HAM laki-perempuan serta anak di seluruh dunia.
Namun untuk Kota Batam sendiri, kampanye dilakukan 18 hari, dimana 2 hari menjadi acara tambahan untuk puncak dari kegiatan yang sedang berlangsung hingga pada hari H nya nanti. Kata Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus alias Romo Paskal, saat konfrensi pers, Senin (25/11/ 2019) di Batam Center.
Lanjut Romo Paskal, adapun tujuan kampanye anti kekerasan perempuan dan anak ini yaitu, menggalang solidaritas dan mendorong kegiatan kebersamaan untuk perlindungan.
“Mari kita aktif dalam kegiatan untuk memerangi kekerasan ini, dan membangun gerakan -gerakan anti kekerasan. Dan putuskan tali rantai kekerasan perempuan dan anak,”ajak Romo Paskal.
Ada berbagai kegiatan penting yang dilaksanakan antara lain: sosialisasi ke TK di Tiban dan Sekupang, hari Aids sedunia, audiensi dengan Polisi. Selain itu, ada event yang mengkampanyekan berbagai kekerasan dan diskriminasi yang terjadi dalam berbagai peristiwa kemanusiaan.
Hadir dalam konpresi pers tersebut yakni,menejer perlindungan perempuan dan anak Embun Pelangi Kota Batam Irwan, perwakilan yayasan dunia Viva wanita Matje,Gerakan Hari Nurani Anak (Gerhana) Nasrun Siagian, Koordinator Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKP-PMP) Kepri Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus alias Romo Pascal serta penggiat laninya.
Nikson Juntak
