Polemik Penerapan Parkir Berbayar  Dermaga Sukajadi Menuai Pro Konta

TELISIKNEWS.COM,BATAM -Penerapan parkir berbayar yang dilakukan pihak pengelolah dalam hal ini PT BSA Land, menuai pro dan kontra antara pedagang pasar ikan asin, sayur kol, tempe dan tahu dengan sebagian pemilik rumah toko.

Pedagang maupun stakeholder yang ada di kawasan bisnis pasar segar Dermaga Sukajadi, menolak pemasangan parkir berbayar yang dilakukan oleh pihak pengelolah dalam hal ini PT BSA Land.

Bacaan Lainnya

Menurut RD, salah seorang pedangan mengatakan bahwa, kondisi pasar segar Dermaga Sukajadi sejak berdiri hingga sampai saat ini tidak pernah ramai pembeli atau hidup segan matipun tak mau.

Apalagi dengan adanya sistim parkir berbayar ini, apa tidak tambah mampus lagi. Seharusnya pihak PT BSA Land memikirkan bagaimana agar pasar itu ramai dan maju bukan memikirkan parkir berbayar.

“Kami menolak adanya parkir berbayar tersebut, udah sepi pembelinya jangan dibuat lagi aturan lain. Cukup buat  satpam untuk menjaga keamanan disana. Liat saja pasar Botania 1 yang lengkap parkir luas tapi disana tidak ada parkir berbayar. Pasarnya cukup ramai dan hanya dijaga oleh satpam saja,” ungkapnya usai RDP di Komisi II DPRD Batam, Jumat (10/10/ 2019).

Sementara, anggota komisi 2 DPRD Batam, Udin P Sihaloho menyayangkan kebijakan yang dibuat pengelolah pasar segar Dermaga Sukajadi. Menurutnya, fasilitas parkir khusus tidak ada sudah memberlakukan parkir berbayar.

“Kalau ada gedung parkirnya, saya dukung. Namun pihak pengelolah tak punya,” tegas politisi PDIP Batam ini.

Kemudian, salah seorang warga pemilik toko yang mendukung parkir berbayar menunduh Sahat Tambunan dan Putra Respati melakukan sidak ke Dermaga Sukajadi. Dengan lantang mengatakan, kalau mau sidak jangan hanya menanyakan satu pihak saja.

“Tanya juga saya jangan hanya satu pihak ditanya kalau sidak,” ungkapnya lantang.

Foto pemilik toko yang menuding sidak anggota DPRD Batam

Atas tuduhan itu, kedua anggota dewan tersebut mengingatkannya agar berbicara dengan sopan sesuai bukti yang kongkrit.

“Saudara jangan masuk ke ranah kami (DPRD),’ kata Sahat Tambunan.

Kemudian Putra Respati menjelaskan bahwa, kehadirannya bersama Sahat disana bukan membahas soal parkir Dermaga Sukajadi.

“Tempat itu sudah lama saya  kunjungi, kehadiran kami disana karena ada sahabat sekolah saya tinggal disitu. Jadi kami tidak membahas soal parkir disana,” tegasnya.

Nikson Juntak

Pos terkait