TELISIKNEWS.COM,BATAM – Kabar duka, mantan Ephorus HKBP 1992 -1998, Pdt.DR. P.W.T Simanjuntak S.Th. dikabarkan telah wafat di RS.PGI Cikini Jakarta, Minggu (30/ 5/2021) pukul 06.03 WIB.
Pdt.Parlindungan Wilfritz Togar (PWT) Simanjuntak, lahir pada tanggal 16 Juli 1935 di Sidikalang merupakan Ephorus HKBP yang ke -11. Dan menyelesaikan pendidikan kependetaan di STT HKBP Pematang Siantar tahun 1961.
Pada tahun 1981-1983, dia pernah menjadi Missionwerk der Evangelisch–Lutherischen Kirche in Bayern di Jerman Barat. Dia menyelesaikan studi S3 di Universitas Negara Ruprecht Karls Heidelberg, Jerman Barat tahun 1990 dan menjadi dosen tetap di STT-HKBP Pematangsiantar.
Dalam negara, ia menjadi salah satu anggota DPRGR/MPRS RI di Jakarta tahun 1967-1971.Dan tahun 1979-1981 bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta.
Pdt.PWT Simanjuntak meninggalkan seorang istri bernama Mutiara Flora Napitupulu dan dikarunia dua orang anak.
Pada saat dirayakan ulang tahun Pdt. PWT yang ke -83 silam, ia bercerita tentang bagaimana perjuangan kedua orangtuanya.
Ia mengatakan saat mendengar lagu “Di Doa Ibuku Namaku Disebut” mengingatkan akan doa Bapak-Ibu saya, ketika saya menderita penyakit sangat parah yang tidak punya harapan hidup lagi pada usia 2½ tahun. Namun Bapak-Ibu saya tidak mau menyerah. Mereka terus bergumul dalam doa, sangat mirip dengan pergumulan Jakob di Pniel,” kata PWT saat itu.
Mereka tidak mau berhenti bergumul dalam doa, sebelum permohonan mereka dikabulkan. Dengan janji bahwa jika anaknya sembuh akan diserahkan menjadi hambaNya,” katanya.
Pada saat itu, syukuran Ulang Tahun tersebut dirangkai dengan syukuran ulang tahun ke-79 (20 Juni 1939-20 Juni 2018) MF br Napitupulu. Syukuran Ulang Tahun ke-60 (22 Juni 1958-22 Juni 2018) Kependetaan, dan syukuran ulang tahun pernikahan ke-54 (16 Juli 1964-16 Juli 2018) Pdt Dr PWT Simanjuntak dengan MF br Napitupulu.
Selamat jalan Ompui Pdt. PWT Simanjuntak, semoga kebaikan dan jasa mu buat bangsa dan negara secara khusus seluruh jemaat HKBP diterima Tuhan Maha Kuasa.
Editor : Nikson Juntak
