Seminar Transformasi Bisnis dan Manajemen Proyek di Kampus Bentara Persada Batam

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Kampus STIE Bentara Persada Batam melaksanakan seminar internasional tentang Transformasi bisnis dan manajemen proyek, Kamis (24/2/2018) lalu. Dihadiri 100 mahasiswa beserta para dosen.

Acara seminar internasional tersebut mendapat respon yang baik, hal ini tercermin dari kemeriahan peserta dengan jumlah yang cukup “fantastis”. Antusias peserta seminar sangat bagus, terlihat dari banyaknya peserta yang datang.

Bacaan Lainnya

Panitia seminar menghadirkan dua pembicara, pertama Dr. Morimoto Chikako  dari Associate Professor Graduate School of Information Science and Engineering, Tokyo Institute Technology, Jepang. Anggota Project Management Institute, the Japan Society for Management Information the Japan Society for Software Science and Technology.

Kemudian pembicara Kedua: Dr. Beni Beveliady, akademisi STIE Bentara Persada dan praktisi manajemen proyek. Sementara moderator seminar Dr.Johny Budiman, yang juga dari kalangan akademisi dan Certified Project.

Seminar Internasional ini merupakan suatu kegiatan yang positif, untuk menciptakan mahasiswa yang kompetitif dan berkualitas sesuai dengan konsentrasi jurusan mahasiswa dibidang ekonomi bisnis dan manajemen. Kata Ketua STIE Bentara Persada Batam, RD Nikolaus Duli.

Dalam pemaparan seminar tersebut menyembutkan bahwa, transformasi bisnis oleh banyak perusahaan dilakukan dalam rangka menyikapi tuntutan bisnis. Transformasi merupakan strategi perusahaan yang memiliki ciri tingkat perubahan yang signifikan.

Tuntutan perubahan tersebut telah membuat perkembangan manajemen proyek menjadi lebih maju menjadi modern project management. Kata Beni Beni.

Kemudian, dalam dunia bisnis saat ini dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan lingkungan yang dinamis, strategi adalah faktor kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis suatu perusahaan.

Pemilihan strategi merupakan fokus utama dari top management. Proses implementasi strategi juga seringkali mengharuskan perusahaan untuk mengubah bisnisnya, mengakuisisi kompetensi baru, mengubah proses bisnis dan struktur organisasi yang semuanya memerlukan waktu yang tidak singkat yang disebut transformasi bisnis (business transformation). Terang Beni.

Transformasi bisnis adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam perusahaan.

Perubahan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap pola pikir, pola pandang dan pola tindak perusahaan, strategi bisnis, budaya perusahaan maupun perilaku dan kemampuan organisasi. Tutur Beni.

Dalam era globalisasi dimana akan terjadi peningkatan tingkat kompetisi yang tinggi, maka transformasi bisnis menjadi suatu fitur yang sangat penting yang harus dilakukan bagi top management dalam rangka bertahan atau berkembang.

Transformasi bisnis kemudian akan semakin sering dilakukan sesuai tuntutan yang terjadi.Terdapat tiga faktor utama yang menjadi faktor keberhasilan dalam melaksanakan sebuah transformasi bisnis, yaitu :

Intensitas – Merupakan faktor yang berkaitan dengan kuantitas dan frekuensi aktifitas transformasi bisnis dilakukan. Saat suatu perusahaan melaksanakan program transformasi, maka terdapat beberapa hal terkait transformasi tersebut yang harus ditingkatkan intensitasnya.

Adapun contohnya antaralain: Review dan evaluasi pelaksanaan transformasi bisnis dalam top management meeting.
Produktifitas karyawan dan sosialisasi rencana manajemen perubahan (change management).

Fokus – Diperlukan tinggkat fokus yang memadai untuk mencapai tujuan dari transformasi bisnis yang sedang dilaksanakan. Tindakan untuk meningkatkan fokus tersebut dapat dilakukan dengan cara : merekrut karyawan baru yang memiliki kompetensi dan keahlian pada bidang yang sedang atau perlu difokuskan.

Kemudian dengan membuat suatu lembaga ad-hoc yang khusus mengawal rencana strategis perusahaan seperti Project Management Office (PMO).

Konsisten – Transformasi bisnis hanya akan benar-benar terasa dampaknya jika telah dilakukan secara konsisten dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh adalah melakukan perubahan budaya perusahaan yang baru dimana perlu konsistensi dalam menjalankannya agar dapat berhasil. Ungkap Beni

Disamping itu, dengan mempertimbangkan beberapa aspek terkait transformasi bisnis seperti tingkat perubahan yang signifikan, intensitas pelaksanaan program, dan masih tingginya tingkat kegagalan pelaksanaan. Maka terjadi eskalasi tuntutan yang tinggi dalam pengelolaan atau manajemen program dan proyek. (Felix)

Editor : Nikson Juntak

 

 

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.