Pengungsi Afganistan Ditendang Oknum Warga Batam saat Gelar Aksi di Kantor Walikota

Pengusi asal Afganistan saat aksi unjuk rasa di depan kantor walikota Batam (di).

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Tiga orang yang mengaku warga Batam keberatan dengan aksi unjuk rasa para pengungsi asal Afganistan di depan kantor Walikota Batam yang dinilai telah mengganggu aktivitas pegawai dan masyarakat, akibatnya timbul kericuhan.

Aksi unjuk rasa puluhan pengungsi Afganistan awalnya berjalan tenang dan damai, namun tiba -tiba heboh dengan kedatangan satu unit mobil Innova berwarna hitam yang ditumpangi oleh tiga orang. Mobil tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas karena mereka memarkirkan mobilnya hingga ke tengah jalan raya.

Bacaan Lainnya

Ali, salah seorang pengungsi yang berada di lokasi menuturkan, ketiga orang oknum tersebut langsung melakukan tindakan provokatif terhadap para pengungsi, yang diawali dengan aksi penendangan.

“Awalnya kami hanya duduk saja sambil orasi. Tiba-tiba ada tiga orang datang dengan menggunakan mobil, dan langsung menendang salah satu dari kami,” tutur Ali, Selasa (23/8/ 2022) pada wartawan.

Selanjutnya, kata Ali, salah satu dari pengungsi langsung mendapat serangan berupa pemukulan. Hal itu mendapat respon dari para pengungsi lain yang berada di lokasi, salah satu pengungsi yang diketahui bernama Muhammad Naim menjadi korban dan mengalami luka pada bagian wajah.

“Dia yang mengalami luka itu, awalnya untuk memisahkan. Namun akhirnya dia yang menjadi sasaran pemukulan dari para oknum tersebut,” lanjutnya.

Ali menyebutkan, salah satu oknum warga itu menendang salah satu pengungsi. Sangat disayangkan tindakan yang dilakukan oleh para oknum tersebut disaat pihaknya tengah melakukan aksi damai. Aksi yang selalu mereka lakukan ini merupakan aksi agar pihak UNHCR dan IOM, dapat merealisasikan janji mereka untuk memindahkan para pengungsi ke Negara ketiga yakni Amerika, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

“Kami ingin merasakan bagaimana menjadi manusia. Selama berada di pengungsian ini, kami tidak bisa berbuat apapun dan kami seperti binatang. Kami ingin di perhatikan oleh UNHCR dan IOM,” ungkapnya.

Sementara oknum yang notabenenya mengaku sebagai warga Batam, menuturkan, tindakan tersebut diambilnya, dikarenakan aksi dari pengungsi asal Afganistan sudah dinilai mengganggu aktifasi warga Batam, khususnya warga yang ingin melakukan kegiatan di kantor pemerintahan.

“Aksi dari pengungsi Afganistan ini tidak bisa kita bilang aksi mewakili dari pengungsi yang ada di Batam, karena yang selalu turun aksi ke jalan, tanpa izin dari pihak berwajib hanya yang dari Afganistan, yang lain seperti Sudan, Somalia itu ga ada. Disamping itu kegiatan mereka yang bisa beberapa kali dalam sebulan, itu sangat mengotori citra Batam sebagai kota yang aman dan nyaman,” ungkap oknum.

Dijelaskannya, terjadinya aksi dari pihaknya, hal itu karena terpancing dari tingkah dan kegiatan para pengungsi Afganistan. Diakuinya bentrok yang terjadi sifatnya spontan, bukan hal yang direncanakan. Ia pun meminta masyarakat Batam, untuk lebih objektif menilai permasalahan ini.

“Saya pribadi sedang mau ada kegiatan di pemko, akan tetapi, pagar Pemko Batam ditutup dikarenakan ada aksi dari pengungsi, ini bukan yang pertama kali masyarakat Batam terganggu, bisa jadi ini sebuah Aksi yang terorganisir, mari kita sama-sama menjaga ketenangan kota Batam,”pungkasnya.(di).

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.