Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Batam, Mungkinkah?

Wirya Putra Sar Silalahi (ist)

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Kota  Batam merupakan kota yang sangat strategis karena dekat dengan dua negara tetangga yakni Singapore dan Malaysia. Lama perjalanan laut dengan kapal ferry hanya 45 menit Singapore Batam, sedangkan untuk waktu perjalanan Malaysia Batam butuh waktu 1 jam 15 menit saja.

Pada tahun 2019 lalu ,ada 1.947 juta atau 12 persen wisata mancanegara (wisman) yang berkunjung  ke Batam, dan menjadi 3 besar kunjungan wisman se Indonesia. Kunjungan wisman terbesar pertama adalah Bali, dengan jumlah wisman 6,3 juta orang atau 39,1 persen. Sedangkan DKI Jakarta menempati urutan kedua sebesar 2,045 juta wisman atau 12,7 persen. Dengan total wisman se Indonesia sebanyak 16,11 juta orang.

Bacaan Lainnya

Tetapi perlu diingat, Batam hanyalah Kota, sedangkan Bali dan DKI Jakarta adalah Provinsi. Dengan kata lain Batam adalah kota utama di Indonesia untuk kunjungan wisman.

Sementara, Yogyakarta yang terkenal keunikan budayanya masih kalah dengan Batam. Demikian juga dengan Sumatera Utara yang terkenal atas keindahan alam Danau Toba, tetap masih kalah dengan Batam untuk  kunjungan wisman. Semua itu karena  lokasi Batam yang sangat dekat dengan Singapore dan Malaysia.

Terbukti, pada tahun 2019 wisman kedua negara ini ke Batam sebanyak 72 persen. Mereka datang ke Batam  bukan karena budaya atau keindahan alam, tetapi karena weekend. Orang Singapore dan Johor ke Batam  ibarat orang Jakarta ke puncak, mereka ber-weekend untuk refeshing melepas kejenuhan.

Sebelum pandemi 2020, wisman ke Batam mencapai 1,9 juta orang. Dimana wisman dari Singapore dan Malaysia sekita 70% atau 1,33 juta orang. Saat itu, penduduk Singapore sekitar 5,5 juta jiwa dan Johor Malaysia sekitar 500 ribu. Bila bisa di gaet 1persen saja untuk berweekend ke Batam tiap minggu, maka akan ada 60 ribu wisman dari kedua negara yang berweekend setiap minggu ke Batam. Artinya dalam setahun ada sekitar 3,2 juta wisman.

Apabila wisman yang datang ke Batam  sekitar 4 juta orang dan setiap wisman membelanjakan uang, rata -rata US$ 300. Maka dalam setahun Batam bisa mendapatkan US$ 1,2 milyar atau Rp 16,8 T. Suatu jumlah yang fantastis karena 5 kali APBD kota Batam atau 4 kali APBD Provinsi Kepri.

Mungkinkah itu bisa tercapai? Jawabnya bisa, asalkan kebijakan pariwisata Batam dapat dikembangkan tepat sasaran.

Bagaimana caranya?
Pertama, harus tanamkan paradigma turis di Batam untuk orang Singapore dan Malaysia adalah wisata weekend, bukan karena keindahan alam atau keunikan budaya.

Kiat-kiat khusus untuk menaikan wisata weekend dari kedua negara ini. Apa yang perlu di benahi?.

Pertama, permudah cara pembelian tiket perjalanan ke Batam. Pemko atau Pemprov perlu membuat suatu aplikasi yangg memudahkan orang di Singapore atau di Johor gampang membeli tiket ferry ke Batam. Kalau perlu mereka bisa memakai aplikasi semacam Traveloka untuk membeli tiket perjalanan dan hotel di batam. Mereka tinggal membuka handphone dan membayarnya secara elektronik dari handphone.

Kedua, tingkatkan ketersediaan kapal ferry yang cukup nyaman ke Batam.

Ketiga, tingkatkan kenyamanan pelabuhan ferry international di Batam. Kalau perlu dapat ditiru Harbour Front di Singapore.

Keempat, benahi sistem taxi di Batam.
Pemko/ Pemprov harus bisa membenahi taxi online di Batam. Orang di Singapore dan Malaysia terbiasa memakai Taxi Uber atau Grab, pemko/ pemprov harus membina taxi online ini dan taxi konvensional, agar turis tidak bingung apalagi takut memesan taxi di Batam.

Kelima, perbanyak dan tingkatkan pelayanan serta fasilitas hotel di Batam.

Keenam, perbanyak fasilitas weekend di Batam. Misalnya perbanyak dan tingkatkan kenyamanan lapangan golf, seafood restoran, tempat refreshing: refleksi, salon, cafe dan lainya.

Bila ini dapat dilakukan dengan baik, yakin jumlah wisman ke Batam bisa mencapai 4 juta wisman setahun.

Penulis : Ir. Wirya Putra Sar Silalahi.
Wakil Ketua  IA -ITB dan anggota DPRD Kepri.

Editor : Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.