Kelvin Berharap, Dua Adik dan Kedua Orangtuanya dapat Ditemukan

TELISIKNEWS.COM, TIGARAS – Kelvin Zeriansyah (14) siswa kelas 3 SMP Negeri 24 Medan, terus berharap agar kedua orangtuanya dapat ditemukan atas tragedi tenggelamnya kapal Sinar Baru Bangun di perairan Danau Toba Pulau Samosir – Sumatera Utara.

Kesedihan Kelvin ini sangat mendalam, karena orang – orang yang di cintainya telah tiada. Kelvin sudah merasa ada firasat tidak enak ketika ayah dan mamanya untuk menyuruh pulang duluan bersama tantenya.

Bacaan Lainnya
Foto Ayah, Mama dan kedua adik Kelvin

Kelvin memang merasa janggal ketika hanya dirinya seorang yang diminta pulang duluan sementara keluarganya masih tinggal di Samosir. Bahkan ia mengaku, ayahnya banyak diam pada hari nahas itu. Ketika itu Kelvin dititipkan kepada tantenya yang bernama Erni (37).

“Ayahnya bilang ke saya, Ri jaga si Kelvin, Ri, jaga si Kelvin. Tolong perhatikan dia. Saya pun dengar dia kayak gitu, saya bilanglah, kok kayak mau pergi selamanya aja kau. Tapi itu becanda saya jawabnya,” kata Erni menirukan ucapan ayah Kelvin.

Kemudian Erni dan Kelvin pulang ke Medan pada Senin (18/6) pagi dan tiba pada pukul 15.00 WIB. Malam harinya, ia mendengar kabar bahwa KM. Sinar Bangun tenggelam pada sore hari sekitar pukul 17.30 wib.

Saat itu ia belum tahu bahwa kapal yang tenggelam tersebut adalah kapal yang dinaiki oleh ayah, mama dan kedua andiknya. Namun firasat Kelvin tidak bisa dibohonhi, kalau itu kapal yang dinaiki mama sama ayah.

Tapi om bilang bukan. Jadi jam 1 saya pun ditelepon-telepon, tapi ya kan saya udah tidur. Paginya barulah saya tahu kalau itu memang kapal yang dinaiki keluarga saya, ” ujar Kelvin sedih.

Kelvin mengatakan bahwa pergi ke Parapat dan Samosir memang rutin dilakukan keluarganya setiap lebaran. Karena tidak hanya untuk berlibur akan tetapi juga untuk berkunjung ke rumah sanak saudara yang berada di Kabupaten Simalungun.

Keluarga Kelvin hingga saat ini belum ditemukan yakni ayahnya bernama Saputra Handoko (39), Hawaleni Saragih (40), Fikri Zeriansyah (10), dan Attahyatul Husna (8).

Tidak hanya keluarga inti Kelvin, namun 18 orang keluarga besarnya yang terdiri dari saudara kandung ibunya dan juga sepupu-sepupunya pun ikut tenggelam. Bahkan ada salah satu anggota keluarganya yang sedang mengandung 3 bulan, namun ia ditemukan dalam keadaan selamat.

“Juwita Saragih (25), cuma dia keluarga yang selamat. Dia ditemukan jam 7 malam. Habis diperiksa dokter, ternyata kondisi kandungannya baik-baik aja. Hanya aja masih trauma dan syok dia,” ucap Erni.

Dari keterangan yang didapat dari Juwita mengatakan bahwa, awalnya ayah Kelvin sudah selamat berada di atas kapal yang terbalik saat itu. Namun karena ia tidak melihat istri beserta anak-anaknya, ia terjun lagi.

Kini yang tersisa hanya sebuah tas milik ibu Kelvin yang ditemukan oleh petugas, yang berisikan handphone dan benda pribadinya. Tas tersebut ditemukan mengambang di permukaan Danau Toba.

Meski belum bisa menerimanya, saat ini Kelvin hanya bisa berharap agar jasad keluarganya dapat segera ditemukan. (redaksi)

Sumber : kumparan.com

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.