Karyawati PT Yixin Tanjung Uncang Batam Digaji Sesuai Target Sortiran Bal Plastik

Para Karyawati PT Yixin Tanjung Uncang saat mengadu ke DPRD Batam (nik).

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Sebanyak 37 orang karyawati tukang sortir plastik di PT Yixin Tanjung Uncang Kecamatan Batuaji Kota Batam ini mendatangi kantor DPRD Batam. Mereka mengadu karena pihak perusahan belum menyelesaikan atau membayar kekurangan gaji sesuai anjuran Disnaker Kota.

“Kami ini sudah bekerja 3 tahun bagian sortir plastik di  PT Yixin. Pihak perusahaan memberikan 7 bal plastik setiap hari untuk di sortir buat tiga orang dalam satu tim. Satu bal dihargai Rp 20.000, jika satu bal tidak selesai maka di potong Rp.20.000, ini sudah berlaku sejak bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023. Jadi apabila satu hari itu kami hanya dapat target 6 bal maka gaji kami Rp 120. 000 dikurangi Rp 20 ribu per orang,” kata boru Silaban.

Bacaan Lainnya
Karyawati PT Yixin saat berorasi di depan kantor DPRD Batam (nik).

Selama bekerja di PT Yixin Tanjung Uncang, yang namanya slip gaji atau pun kontrak kerja tidak pernah ada. Adapun kartu BPJS yang didapat, semua karyawan tidak mengetahui apa saja pemotongan yang dilakukan pihak perusahaan.

Awalnya bekerja tahun 2020, pihak perusahaan menawarkan gaji sebesar Rp.120 ribu ditambah Rp.10 ribu per hari. Namun sejak Oktober 2022 malah di potong Rp.20 ribu per bal jika target 7 bal yang ditargetkan tidak selesai.

Terkait permasalahan ini, sudah hadir anggota DPRD Kota Batam, Safari Ramadhan ke PT Yixin Tanjung Uncang untuk melakukan mediasi dengan pihak perusahaan. Namun semua itu gagal dan tidak digubris oleh pihak menejemen. Bahkan persoalan ini juga sudah ke Disnaker dan memberikan anjuran ke pihak perusahaan, tetap juga tak ditanggapi.

” Kami mohon ke Disnaker dan DPRD Kota Batam agar memanggil pihak perusahaan untuk menyelesaikan kasus ini. Kami juga tidak tahu, untuk membuat BPJS kami apakah pihak perusahaan membuat slip gaji atau gimana ,” tanya boru Silaban.

Bukan itu saja, kata boru Silaban, ketika hak itu karyawati minta ke pihak perusahaan malah mengancam, dengan mengatakan bahwa di luar sana banyak yang antri untuk bekerja. Buktinya, itu sudah dilakukan dan karyawan baru telah dimasukkan kerja.

“Sementara gaji kami belum dibayarkan dan informasi juga tak ada, karyawan baru sudah bekerja. Sedangkan status dan hak kami belum dibayarkan,” pintanya. (Nik).

Editor : Novi

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.