TELISIKNEWS.COM,BATAM – Saksi Jhonson Lim menjadi korban mulut manis dari terdakwa Tjipta Fudjiarta yang menawarkan satu unit apartemen di hotel BCC Kota Batam pada bulan Juli tahun 2011.
Saksi mengaku tak dapat menolak tawaran tersebut karena dengan terdakwa Tjipta Fudjiarta ada hubungan kerja di satu Yayasan kemanusian.Dimana terdakwa saat itu menjabat sebagai BCC dan saksi sebagai Presiden.
“Atas dasar pertemanan itulah saya mau membeli 1 unit apartemen seharga Rp.1,3 milyar. Saat itu Tjipta mengaku sudah membeli hotel berlantai 24,” tutur saksi Jhonson Lim, Jumat (31/8/2018) pagi di PN Batam.
Penyesalan saksi pada terdakwa Tjipta Fudjiarta karena sampai saat ini sertifikat dari apartemen yang dibelinya belom diserahkan. Akibat tidak adanya sertifikat itu, rumah tangga atau istri saksi mau minta cerai. Sementara pembayaran sudah lunas pada Conti Chandra yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama hotel BCC.
Penandatanganan BPJB AJB tersebut di depan notaris Syaifuddin dan disaksikan juga ditandatangani oleh Winston yang mengaku sebagai direktur baru mengantikan Conti Chandra.
“Saya tanda tangani BPJB AJB di notaris Syaifuddin bersama Winston. Namun terdakwa Tjipta Fudjiarta beralasan saat itu kenapa tidak Conti Chandra yang menandatangani BPJB AJB tersebut, karena sudah ganti,”ujar Jhonson Lim.
Saksi Jhonson Lim mengatakan akan terus meminta sertifikat tersebut pada terdakwa Tjipta Fudjiarta. Anehnya terdakwa terus bilang sabar aja nanti sertifikatnya akan diberikan.
“Saya tidak percaya lagi dengan terdakwa Tjipta Fudjiarta,” tegas Jhonson Lim.
Bukan itu saja, ketika sertifikat itu terus ditagih pada terdakwa Tjipta Fudjiarta, berdalih lagi dan mengatakan tidak jadi lagi beli hotel tersebut karena Conti Chandra mau balik fakta. Kesal saksi Jhonson Lim.
Perlu juga diketahui, dimana saat Soft Opening hotel BCC, terdakwa Tjipta Fudjiarta mengundang saksi. Namun pada waktu itu sudah membeli 1 unit apartemen dan sampai saat ini apartemen digunakan saksi ketika liburan di Batam.
Nikson Juntak
