Ini Keterangan Pihak PT Citra Shipyard Terkait Kapal Milik Bakamla KN Pulau Marore

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Menejemen PT Citra Shipyard Batam memberikan keterangan pers terkait peristiwa masuknya air laut melalui pintu Dry Dock atau Graving Dock, pada Kapal tersebut milik Bakamla RI KN Pulau Marore 8002, Jumat tanggal 22 Pebruari 2019 lalu.

Bahwa peristiwa tersebut adalah benar, namun dalam waktu 4 jam sudah dapat diatasi dengan melakukan pemompaan untuk pengeringan.

Bacaan Lainnya

Adapun kronologis dari kejadian tersebut yaitu: saat pekerja sedang menjalankan sholat jum’at di Masjid yang berada di luar area galangan kapal sekitar pukul 11.35 wib. Air mulai masuk ke Graving Dock sehingga menyebabkan kapal menjadi miring ke sebelah kanan. Kata Abi selaku General Menejer, Jumat (29/3/2019) di kantor PT Citra Shipyard Sagulung Kota Batam.

Masih kata Abi, saat kejadian air laut dalam keadaan pasang besar diluar dari pada normatif  yang menyebabkan, pintu Graving Dock terangkat sehingga air masuk melalui celah bawah pintu Graving Dock. Sementara saat itu, kapal KN Pulau Marore dalam proses penyempurnaan pekerjaan AS/ SHAFT.

Selanjutnya pihak menejemen PT Citra Shipyard bersama puluhan pekerja melakukan tindakan cepat untuk mengeluarkan air yang sudah masuk dalam kapal, dengan menggunakan beberapa pompa air. Tegas Abi.

Diketahui Kapal KN pulau Marore 8002, KN Pulau Nipah 8001 dan KN Pulau Dana 8003, merupakan milik Bakamla RI adalah buatan karya putra- putri Indonesia yang dikerjakan di PT Citra Shipyard, yang berlokasi di Tanjung Uncang Sei Lekop Batam Kepulauan Riau.

Tiga kapal milik Bakamla RI ini dapat dikerjakan oleh PT Citra Shipyard melalui tender terbuka dan online, dengan III (Tiga) tahapan kontrak.

  1. Tahap I ditandatangani pada tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp.351 milyar, dimana pengerjaannya sudah selesai dan melalui tahap audit oleh lembaga Negara (BPK).
  2. Tahap II ditandatangani pada tahun 2018 dengan nilai kontrak Rp.170 milyar lebih dan pengerjaannya sudah selesai dilakukan dan dalam proses audit.

Kemudian, tahap III dengan nilai kontrak Rp.90 Milyar lebih ( belum ditandatangani) di tahun 2019 dan pengerjaannya akan dilakukan Selama 125 hari kalender, dihitung sejak kontrak ditandatangni dan selanjutnya hasil pekerjaan akan dilakukan delivery. Tutur Abi.

Untuk tahap pengerjaan pembangunan tiga unit kapal ini, dengan material menggunakan plat Karakatau Posco, poduck dalam negeri yang diproduksi dari Jawa Barat dengan menggunakan material yang sudah terferifikasi dengan kualitas sesuai standar klas Grade AH 36 yang disertifikasi oleh Klas Registro Italiano Navale (RINA). Pungkasnya.

Nikson Juntak

 

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.