Gagal di Tanjun Gundap, Kementerian Tenaga Kerja Rencana Bangun BLK di KIE Batam

TELISIKNEWS.COM,BATAM -Ketika Batam dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk.

Batam sejak awal sudah dinamakan kota Industri, dan 80 persen penduduk Batam saat itu menjadi pekerja di berbagai perusahaan industri maupun galangan kapal. Kawasan industri Batamindo menjadi salah satu icon industri pulau Batam, di kawasan itu lebih dari 100 perusahaan industri beroperasi.

Bacaan Lainnya

Namun sejak berdirinya Pemerintahan Kota Batam, kawasan industri mulai redup dan satu persatu perusahaan mulai hengkang ke negara lain bahkan tidak sedikitnya ada yang gulung tikar. Angka pengangguran semakin banyak dan tindakan kriminal ikut meningkat.

Batam bukan lagi kota industri, hal ini tidak terlepas karena faktor birokrasi yang rumit. Selain itu, peran Pemko Batam yang tidak serius menyiapkan sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia yang tidak mumpuni.

Pulau Batam kota industri tinggal kenangan dan lambat laun akan jauh tertinggal dari daerah lain seperti, kawasan industri Cikarang -Bekasi serta kota industri lain yang ada di Indonesia.

Salah satu faktor ketertinggalan kota Batam ini, tidak adanya Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mempersiapkan SDM yang terampil. Tahun 2018 lalu, Kementerian Tenaga Kerja RI berencana mendirikan BLK di Tanjung Gundap, Sagulung Batam. Melalui dinas tenaga kerja propinsi dan kota, gencar menpublikasikan namun gagal berdiri hingga sekarang.

Ini pernyataan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Syakiarti soal pembangunan BLK di Tanjung Gundap.

Pemerintah Kota ( Pemko ) Batam telah menyiapkan lahan seluas 5 hekter untuk membangun gedung Balai Latihan Kerja (BLK), dengan lokasi di Tanjung Gundap Kampung Tua Kecamatan Galang.

Setelah menyelesaikan lahan buat jalan di lokasi BLK dengan masyarakat sekitar, kata Rudi Syakiarti, pembangunan gedung BLK akan dilaksanakan tahun 2018.

“Tahun 2018 pembangunan Balai Latihan Kerja ( BLK) akan dikerjakan dengan luas tanah 5 hektar yang ada di Tanjung Gundap kawasan Kampung Tua Galang,” kata Rudi Syakiarti, Kadisnaker Batam, usai peresmikan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (PTSP-P2TKI) di ruko Super Blok Imperium Blok A 31- 32, Batam, Rabu (20/12/2017) silam.

Masih menurut Rudi, proses pematangan lahan sudah selesai dilakukan. Setelah adanya kepastian pembangunan BLK dari Kementerian Ketenagakerjaan.

“Proses pematangan lahan sudah selesai tinggal pembangunan BLK tahun 2018 akan bangun,” tutur Rudi, ditemani Wakil Walikota, Amsakar Achmad saat itu.

Pembangunan BLK itu nantinya diperhitungkan akan menghabiskan anggaran hingga Rp 300 miliar. Namun rencana pembangunanya bertahap dengan anggaran Rp40 miliar oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Kemudian, mendekati tahun politik 2020 ini, kembali berencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Batam. Dikutip dari webdite media center milik Pemko Batam, bahwa Kabil Industrial Estate (KIE) akan menghibahkan lahan kepada Kementerian Tenaga Kerja untuk pembangunan BLK ini.

“Minggu depan tanda tangan MoU-nya (memorandum of understanding). Rencana di Batam,” kata Rudi Sakyakirti di Batam Centre, Jumat (18/10/2019)

Rudi mengatakan bahwa lahan yang akan dihibahkan memiliki luas 4 hektare. Berlokasi di kawasan industri KIE di Nongsa. Dengan penyerahan lahan ini, maka proses pembangunan BLK oleh Kemenaker bisa segera berjalan.

“Jadi tahun depan Kementerian sudah bisa bangun BLK-nya,” katanya.

Menurut Rudi, Kementerian Tenaga Kerja sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan BLK tersebut tahun depan. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp17 miliar.

Keberadaan BLK ini dirasa sangat penting untuk Batam sebagai kota industri. Karena dapat dimanfaatkan pencari kerja dan pekerja untuk meningkatkan kompetensinya. Katanya lagi.

(Nikson Juntak )

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.