TELISIKNEWS.COM,BATAM – Tim Satgas Mafia Tanah Kepulauan Riau (Kepri) berhasil menangkap 2 orang oknum Badan Pengusahaan (BP) Batam soal penerbitan surat kavling bodong di Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Jefri Siagian, menyampaikan bahwa penangkapan kedua oknum BP Batam tersebut berdasarkan hasil kerjasama Tim Satgas Mafia Tanah Kepri yang terdiri dari berbagai instansi.
Diterangkan Jefri, penangkapan kedua pemain kavling bodong ini berawal dari adanya informasi masyarakat adanya kavling di kawasan Kampung Manggis, Tanjung Piayu, yang suratnya diduga bodong diterbitkan oleh 2 oknum dari BP Batam.
“Atas laporan tersebut, tim turun ke lokasi dan melakukan pengembangan. Dan tim berhasil mendapatkan indikasi bahwa warga setempat membeli kavling di lokasi tersebut melalui dua oknum BP Batam,”ujar Kombes Pol Jefri Siagian saat konferensi pers di Mapolda Kepri, Selasa (11/4/2023).
Setelah mendapati informasi, tim langsung melakukan pendalaman dan berhasil menangkap tersangka S yang merupakan anggota Ditpam BP Batam dan HA yang merupakan pegawai perairan BP Batam. Keduanya ditangkap pada Minggu (9/4/2023) lalu.
Selain S dan HA, Tim Satgas Mafia Tanah juga turut mengamankan 3 orang lainnya, yakni inisial LP, AM dan AG. Tiga orang tersebut berperan dalam membantu 2 oknum tersebut untuk melancarkan aksinya.
“Modus dari dua oknum BP Batam ini menerbitkan surat palsu dari BP Batam tanpa sepengetahuan pejabat yang bersangkutan. Keduanya menerbitkan surat kavling dengan tahun mundur, mulai dari 2012 hingga 2015,” ungkap Jefri Siagian.
Selanjutnya kata Jefri, untuk saat ini terdapat 34 korban pembelian kavling bodong di lokasi tersebut dengan kerugian setiap orangnya mulai dari Rp 20 juta hingga ratusan juta rupiah.
“Maka total kerugian para korban Rp 3 miliar. Penindakan ini merupakan wujud tim Satgas Mafia Tanah Kepri hadir untuk melakukan penindakan dan pencegahan terhadap para mafia tanah yang ada di Kepri, khususnya Batam,” pungkasnya. (gi).
Editor : Nikson Juntak
