Aksi Demo Tandingan Terkait BP Batam Bawa Spanduk “Bebas UWTO Dukung Walikota Batam”

TELISIKNEWS.COM,BATAM – Massa yang mengatasnamakan masyarakat Batam yang akan melaksanakan aksi damai aspirasi santun, mendapat aksi tandingan dilapangan Welcome to Batam (WTB) Jumat (21/12) siang.

Aksi damai santun yang seyogianya akan menyampaikan aspirasinya menjadi gagal. Diduga aksi massa tandingan dikoordinir oknum pejabat dan mereka menyampaikan orasinya serta membawa spanduk “Bebas UWTO dan mendukung penuh Walikota Batam menjadi pemimpin BP Batam”.

Bacaan Lainnya

Sementara penanggung jawab aksi damai santun, Said Andi mengaku heran dengan aksi tandingan tersebut  yang mengaku spontan menggelar aksinya. Pasalnya, sejumlah pihak yang menggelar aksi tandingan itu membawa spanduk.

Said Andi dan Zukfiansyah saat memberikan keterangan di Batam Center.

“Mengakunya spontan tetapi kok bawa spanduk? Ini jelas memprovokasi untuk konflik. Kami sudah beritahu kepada teman – teman untuk tidak terpancing,” himbau Said Andi.

Aksi tandingan ini terkesan sudah  dipersiapkan sebelumnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat pihaknya telah mencoba menggelar aksi dengan baik, santun dan damai.

“Kami sudah cukup mengalah, awalnya anggota aksi damai santun 1000 orang dan kami kurangi karena melihat kepolisian tengah menjaga kamtibmas jelang Natal dan tahun baru. Aksi kami sudah jelas dan resmi pengajuannya. Sedangkan mereka? Mereka ini kok bisa mengikuti? Ini yang kami pertanyakan. Ada apa ini? Dan kenapa tidak diselidiki,” ungkap Said.

Dalam aksi santun damai, kata Said untuk meminta agar pernyataan Menteri Darmin Nasution terkait ex-officio BP Batam ditunda hingga pemilu berakhir. Said menjelaskan bahwa, ex-officio ini diduga ada turut campur politik mengingat terjadi di ujung tahun politik.

“Sangat memungkinkan (ada turut campur politik) karena ini di ujung tahun politik. Makanya kami minta ke pemerintah pusat, berhentilah menjadikan Batam sebagai komunitas politik. Jangan dibuat Batam ini menjadi mundur. Selama ini, BP Batam dan Walikota harmonis kok. Siapa bilang ada permasalahan dualisme. Untuk itu mari kita doakan agar Wako dan BP Batam semakin baik hubungannya bukan menyudahi,” pinta Said.

Hal yang sama juga disampaikan JJ Zukriansyah selaku orator aksi damai santun mengaku bahwa, ia dan anggota tidak berpihak kepada siapapun. Peleburan BP Batam dan Pemko Batam menurutnya suatu hal yang sah-sah saja bila dilakukan sesuai dengan perundang-undangan.

“Peleburan bisa dilakukan kapan saja dan kami hanya minta agar ditunda sampai Pemilu berakhir. Selama ini tidak ada masalah dengan Batam,” ujarnya.

Selain itu,  Zukriansyah menyayangkan sikap diam Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Menurutnya, Nurdin selaku pemimpin pemerintahan tertinggi di Kepri harus bisa bersikap.

“Kami minta gubernur bersikap. Kalau Gubernur seperti ini terus, tidak menentukan sikap, maka kami akan duduki Dompak. Kami akan berkemah di sana,” pungkas Zukfiansyah.

Nikson Juntak

Pos terkait

Konten berbayar berikut dibuat dan disajikan oleh advertiser. Wartawan Telisiknews.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.